Selasa, 16 Januari 2018



PENINGKATAN PRODUKTIFITAS SDA DAN
MENGASAH SDM BERBASIS KEARIFAN LOKAL

MAKALAH

DISAJIKAN PADA
PELANTIKAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASSISWA ISLAM INDONESIA
( HIPMI ) CABANG ENDE
SABTU, 20 DESEMBER 2014.

I PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Potensi dan sumber  daya dalam pembangunan umumnya secara alamiah dikategorikan atas dua jenis yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam perkembangan akal budi manusia dan karena daya kreatifnya diciptakan pula sumber daya non alamiah yang merupakan hasil olah daya cipta,  karya dan karsa yang merupakan sebuah prestasi kemanusiaan yang dijadikan sebagai salah sumber daya dalam pembangunan yang disebut : sumber daya buatan seperti : mesin atau teknologi. Kehadiran sumber daya non alamiah ini dalam perjalanan peradaban manusia ternyata merupakan ssebuh sumber daya yang sangat penting dan merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pemahaman tentang sumber daya alam.
Pemanfaatan sumber daya alam tersebut dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan kebutuhan manusia. Sementara ketersediaan dan pengembangannya juga semakin terbatas, yang ditandai dengan tidak berimbangnya  intensitas kebutuhan penggunaan sumber daya tersebut dengan pertumbuhan alami dan kreatif SDA tersebut. Upaya peningkatan melalui ekstensifkasi potensi atau produktifitas potensi menjadi ajang yang sering dilakukan untuk menjawab ketidakseimbangan tersebut.
  Pembangunan daerah yang selama ini digalakan mengandalkan potensi dan sumber daya local yang tersedia. Baik itu sumber daya alam, buatan, maupun sumber daya manusia. Sumber daya-sumber daya  tersebut merupakan andalan utama yang diolah dan dimanfaatkan untuk  mensejahterakan masyarakat. Secara kuantitas pemanfaatan sumber daya alam ( SDA) makin terbatas, sedangkan SDM semakin bertambah dari waktu ke waktu, seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, dan kelahiran yang tidak terkendali. Inilah kesenjangannya. Untuk menjawab kesenjangan itu, maka dibutuhkan upaya peningkatan produktifitas SDA menggunakan SD buatan, dan meningkatkan kapasitas SDMnya sehingga dapat mengelola SDA secara baik dan benar guna meningkatkan kesejahteraan bersama. Kekuatan, potensi dan berbagai peluang yang tersedia pada tataran local menjadi target pertama dalam  pembangunan daerah, dimana setiap SDA dan SDM lokal diupayakan pemanfaatanya untuk kepentingan tersebut sehingga orientasi pembangunan dan pengembangan SDA dan SDM mengarah pada berbagai kearifan local. Dengan demikian pembangunan daerah adalah proses pengubahan dinamika kehidupan social di daerah menggunakan berbagai SDA dan SDM di daerah itu, didukung dengan alokasi kekuatan sumber daya buatan yang ramah lingkungan dan  bersahabat dengan lingkungan sosial masyarakat daerah itu.


B.   Maksud dan tujuan

1.    Maksud.

Makalah ini disajikan sebagai bagian dari upaya membekali setiap peserta seminar guna memahami dengan baik proses pembangunan dengan konsep dan orientasi pada pemanfaatan potensi SDA dan SDM berbasis kearifan local.

2.    Tujuan yang diharapkan adalah :

a.    Untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang pengembangan potensi SDA dan SDM yang berorientasi pada kearfian local;
b.    Untuk memberikan deskripsi secara konseptual tentang upaya peningkatan produktifitas SDA dan SDM berbasis kearifan lokal
II PENINGKATAN PRODUKTIFITAS SDA  MENGASAH SDM BERBASIS LOKAL
A.   KONSEP DASAR

1.    Produktifitas
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husien, 2002: 9) menjelaskan bahwa: Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Sedangkan konsep produktivitas dijelaskan oleh Ravianto (1989: 18) sebagai berikut:
  1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
  2. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
  3. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.
  4. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.
  5. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Sinungan (1995: 18) menjelaskan produktivitas dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
  1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produksi tidak lain adalah ratio apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan.
  2. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
  3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu serasi dari tiga faktor esensial, yakni : Investasi termasuk pengetahuan dan tekhnologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja.
                                                  
2.    SDA

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi[5]. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

a.      Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
b.      Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.

3.    SDM
Dalam Journal Human Capital, dikutip berbagai pendapat ahli tentang pengertan Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
1.    Sonny Sumarsono (2003, h 4), Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat.
2.     Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Definisi yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett, mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlakukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
3.    M.T.E. Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
4.    Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
5.    Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ).

B.   MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS SDA

Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya. Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
·                Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
·                Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
·                Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Pemerintah pada satu sisi sebenarnya sudah memahami betul bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan (sekitar 17.504 pulau dan memiliki garis pantai yang terpanjang di ASIA yaitu sekira 81.000km) memiliki potensi sumber kekayaan alam yang berlimpah, baik hayati maupun non hayati, sumber daya buatan, maupun jasa lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat
Mendorong SDA yang produktif dalam manejemen pembangunan dibutuhkan dua konsep tua antara lain : intensifikasi dan ekstensifikasi. Gambaran potensi SDA di atas menunjukan bahwa potensi pengembangan SDA agar lebih  produktif dapat dikenali dari aspek  keberhasilan mengelola SDA yang banyak memberikan hasil dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya masyarakat. Uraian konsep dan gambaran potensi SDA di Indonesia di atas, pada satu sisi mengganggu kita pada cara berpikir bahwa dengan potensi SDA yang sangat banyak itu, ternyata belum memberikan hasil yang optimal dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Apakah karena belum diolah dengan baik ataukah SDA itu sudah berada pada batas produktifitas yang paling rendah sehingga tidak banyak memberikan manfaat secara seimbangan bagi masyarakat. Meningkatkan produktifitas SDA dengan meningkatkan kadar hasil SDA yang ada dengan membudidayakan dengan baik dan profresional, ataukah dengan menambah jumlah potensi SDA ditambah dengan yang sudah ada sehingga semakin banyak sumber dan dapat menghasilkan banyak. Dialektika berpikir ini dapat diintervensi dengan sentuhan SD buatan. Oleh karena itu peningkatan produiktifitas SDA dapat terjadi juga dengan dukungan sumber daya buatan untuk memaksimalkan hasil dan mengoptimalkan produksi.
Menjaga dan memlihara lingkungan social budaya masyarakat juga merupakan sebuah komponen system keberlanjutan dalam memberikan produksi SDA yang makin optimal. Lingkungan yang tidak rusak, tatanan hokum adat yang menjadi acuan pemeliharaan lingkungan alam di masyarakat juga menjadi bagian yang penting dalam mengoptimalkan kontinuitas, dan keberlanjutan kehidupan alam. melestarikan alam melalui berbagai hukum social adat dapat menjamin potensi SDA semakin lestari, berkelanjutan dan optimal untuk dikembangkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMASYARAKATAN NASIONALISME INDONESIA DAN IDEALISME BUNG KARNO OLEH PERPUSTAKAAN NASIONAL RI UPT PRPUSTAKAAN BUNG KARNO KERJA...